Friday, January 30, 2009

Hijaunya Rumput Tetangga

Oleh : Herman Kwok - Director of SemutApi Colony

"Wuih, mulai minggu depan saya sudah bebas. Asyiik!" seru Anto teman saya lewat HP. Ternyata mulai minggu depan dia sudah resmi berhenti dari perusahaan tempatnya bekerja selama 8 tahun terakhir ini. Setelah itu Ia memilih bekerja sendiri sebagai profesional tanpa ikatan dengan perusahaan manapun.

Hingga suatu sore sekitar 4 bulan kemudian, saya bertemu kembali dengannya di sebuah kafe. "Ternyata jadi orang bebas itu membosankan juga ya!" Kali ini ia mengeluh bahwa selama beberapa bulan menjalani profesi yang lebih bebas malah ada nggak enaknya. Kadang-kadang ia membereskan pekerjaan rutin di pagi hari dan lanjut makan siang bersama klien, setelah itu ia malah luntang lantung tidak punya kegiatan. Masalah lainnya yang sulit adalah mendisiplinkan diri serta kontrol kualitas pekerjaan karena tidak ada atasan yang mengawasi.

Adalah hal yang wajar jika seseorang tergoda melihat profesi lain dan ingin pindah jalur. Tapi jika tanpa bekal pengetahuan yang mendetail, malah beresiko. Untuk membahas tentang seluk beluk profesi, tentunya tidak cukup hanya melalui sebuah tulisan singkat. Tapi secara sederhana, profesi seseorang secara umum dapat dikategorikan berdasarkan sumber incomenya:

Eksekutif atau Karyawan
Bekerja di perusahaan milik orang lain, jumlah incomenya tetap, rutin dan relatif aman, bertanggung jawab terhadap atasan, lingkup pekerjaan terbatas pada divisi masing-masing. Peluang dan kebebasan terbatas.

Profesional
Bekerja sendiri sesuai bidang keahlian tapi tidak memiliki perusahaan contoh: dokter, arsitek, montir dsb. Besarnya income tergantung proyek yang didapat, bertanggung jawab terhadap terhadap diri sendiri. Lingkup pekerjaan sangat fokus sesuai bidang keahlian masing2. Peluang dan kebebasan menengah.

Entrepreneur
Memiliki atau mengelola perusahaan sendiri, besarnya income tidak tetap sesuai penjualan dikurangi operasional, bertanggung jawab terhadap diri sendiri atau partner. Terlibat dalam pelaksanaan proyek rutin, juga memikirkan operasional perusahaan dan permodalan.. Peluang dan kebebasan tidak terbatas.

Ada pendapat yang menganjurkan semua orang untuk menjadi entrepreneur. Pendapat ini sangat riskan dan gegabah, karena belum tentu semua orang cocok dalam profesi tersebut. Ada beberapa informasi tentang staff di perusahaan yang sudah mapan di posisinya lalu tergoda untuk terjun ke bisnis, kemudian gagal total dan menghabiskan seluruh tabungannya selama bertahun-tahun. Selain mengorbankan keluarga, mental yang jatuh butuh waktu dan energi untuk dipulihkan.

Tentu saja siapapun boleh mencoba pindah profesi atau pindah kuadran seperti petunjuk Robert Kyosaki, tapi alangkah bijaksana jika dicoba secara bertahap terlebih dulu dan tidak mempertaruhkan semua yang dimiliki dalam satu peluang yang belum pasti. Sukses dalam entrepreneurship bukan ditentukan oleh ras, golongan atau pihak tertentu. Siapapun punya kesempatan yang sama dan layak dicoba asal dengan pertimbangan yang matang.

Selama belasan tahun sempat menjalani ke 3 macam profesi tsb, saya berpendapat tidak ada jenis profesi yang paling baik atau profesi yang paling buruk. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya, yang terpenting harus disesuaikan dengan kemampuan, bakat, tekad dan minat masing-masing orang. Misalnya sebagai eksekutif dibutuhkan kemampuan kerjasama team. Entrepreneur membutuhkan naluri melihat peluang, keberanian mengambil resiko dan kemampuan membangun network secara terus menerus. Profesional harus mampu mengikuti trend dan mampu menjaga kualitas pekerjaan mengingat kontrol berada di tangan sendiri. Untuk sukses dalam profesi apapun tentunya membutuhkan disiplin yang tinggi serta kemauan untuk meningkatkan value diri terus menerus.

Beberapa hal yang layak dipertimbangkan:
  • Pelajari jenis karakter masing-masing profesi di atas
  • Kenali diri sendiri: bakat, kemampuan, keterampilan, minat dan latar belakang pendidikan
  • Sesuaikan atau adaptasi
  • Jangan taruh semua telur dalam 1 keranjang
  • Persiapkan exit plan jika profesi baru tersebut gagal
  • Diskusi dengan banyak pihak yang sudah punya pengalaman di bidang yang sama

Herman Kwok
Director of SemutApi Colony

Kebijaksanaan CINTA

Ketika seorang bijaksana berfikir tentang Cinta ia menemukan 10 kunci "Kebijaksanaan Cinta" dalam kehidupannya, saat itu aku hendak berpaling dan pergi namun ia menepuk pundakku sambil berkata "Jangan pernah kamu melupakan kesepuluh kunci ini ketika kamu mulai berfikir untuk mencintai seseorang",

  1. Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi tidak dicintai olehnya. Tetapi adalah lebih menyakitkan bila mencintai tetapi tidak memiliki keberanian untuk menyatakannya.
  2. Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang karena cinta, satu jam untuk menyukai seseorang atau satu hari untuk mencintainya, tetapi membutuhkan waktu seumur hidup untuk memulihkan luka-luka karena cinta. Melupakan bukan selalu berarti memaafkan. Maka jangan pernah lari dari kenyataan cinta.
  3. Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat sebelum kita menemukan orang yang tepat. Supaya ketika kita bertemu dengan orang yang tepat kita akan sadar betapa berharganya anugerah itu.
  4. Cinta adalah ketika kamu menerima seluruh kelemahan kekasihmu, memeluknya sambil berkata "apapun yang terjadi aku tetap mencintai kelemahanmu" dan selalu ada air mata yang menyertai "Aku Cinta Padamu".
  5. Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita kehilangan itu, Tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang hilang sampai itu ada. Maka sadarlah yang terbaik adalah yang Tuhan berikan bagi kita.
  6. Janganlah mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai cinta itu bertumbuh dalam hatinya,jika tidak pastikan bahwa cinta itu tetap tumbuh dalam hatimu. Cinta yang murni adalah cinta yang hanya mengenal satu kata "Memberi"
  7. Ada hal yang ingin kamu dengar dari dia, tetapi dia diam seribu bahasa, walau demikian janganlah kamu menjadi tuli ketika seseorang meneriakkan cinta dihatimu.
  8. Jangan pernah berkata "Selamat tinggal" jika hatimu masih ingin mencobanya, jangan menyerah ketika kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata "Aku tidak mencintaimu lagi" kalau kamu tidak dapat membiarkannya pergi untuk selamanya .
  9. Cinta datang kepada mereka yang masih mempunyai harapan, walaupun 1001 kali mereka dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya meskipun mereka telah dikhianati, Kepada mereka yang memiliki keberanian untuk membangun kepercayaan "sekali lagi" ketika kekecewaan itu ada.
  10. Permulaan cinta adalah membiarkan mereka yang kita cinta menjadi diri mereka sendiri, Orang berbahagia karena Cinta tidak pernah memiliki seluruh apa yang mereka impikan, mereka hanya melakukan 1 hal yaitu cinta yang cukup untuk menutup kelemahan kekasih mereka .....

Kebahagiaan biasanya merupakan hasil dari sebuah pengorbanan. Sebelum tidur, bertanyalah, kebaikan apa yang sudah kulakukan hari ini?

Thursday, January 29, 2009

Ketika Tuhan Menciptakan Para IBU

Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya. Kini giliran diciptakan para ibu.

Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut:
"Tuhan, banyak nian waktu yang Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini?"

dan Tuhan menjawab pelan: "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan?

  1. Ibu ini harus waterproof (tahan air / cuci) tapi bukan dari plastik.
  2. Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai
  3. Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya
  4. Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan anak-anaknya
  5. Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anaknya.
  6. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah,
  7. dan Enam pasang tangan!! --- Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya "Enam pasang tangan....? tsk tsk tsk" --- "Tentu saja bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik...." balas Tuhan.
  8. Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang ibu. "Bagaimana modelnya?" Malaikat semakin heran. Tuhan mengangguk- angguk.
  • "Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya: "Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?", padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya.
  • "Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat
  • dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu harus bisa bicara! Mata itu harus berkata: "Saya mengerti dan saya sayang padamu". Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun. "Tuhan", kata malaikat itu lagi,"Istirahatlah" "Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai"
9. Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.
10. Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging.
11. Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi....


Akhirnya Malaikat membalik balikkan contoh Ibu dengan perlahan. "Terlalu lunak", katanya memberi komentar. "Tapi kuat", kata Tuhan bersemangat. "Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung, pikul dan derita.

"Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat lagi. "Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi", kata Sang Pencipta.

Akhirnya Malaikat menyentuh sesuatu dipipi.
"Eh, ada kebocoran disini"
"Itu bukan kebocoran", kata Tuhan.
"Itu adalah air mata.... air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata
kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, airmata...., airmata...."

Akhirnya Malaikat berkata pelan pada pembaca.........:

"JIKA KAMU MENCINTAI IBU MU KIRIMLAH CERITA INI KEPADA ORANG LAIN, AGAR SELURUH ORANG DI DUNIA INI DAPAT MENGHORMATI, MENCINTAI & MENYAYANGI IBUNYA"

Wednesday, January 28, 2009

Pinjaman 86.400

Dear friends,

Bayangkan ada sebuah bank yang memberimu pinjaman uang sejumlah Rp. 86.400,- setiap paginya.
Semua uang itu harus kau gunakan.
Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang yang tidak kau gunakan selama sehari.

Coba tebak, apa yang akan kau lakukan?
Tentu saja,menghabiskan semua uang pinjaman itu.

Setiap dari kita memiliki bank semacam itu; bernama WAKTU.

Setiap pagi,ia akan memberimu 86.400 detik.

Pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak kau gunakan untuk tujuan baik, karena ia tidak memberikan sisa waktunya padamu.

Ia juga tidak memberikan waktu tambahan.

Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru untukmu.

Setiap malam ia akan menghanguskan yang tersisa.

Jika kau tidak menggunakannya maka kerugian akan menimpamu.

Kamu tidak bisa menariknya kembali.

Juga, kamu tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan hari.

Kamu harus hidup di dalam simpanan hari ini.

Maka dari itu, investasikanlah untuk kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesanmu.

Jam terus berdetak. Gunakan waktumu sebaik-baiknya.

Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan prematur.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan kereta.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang barusaja terhindar dari kecelakaan.
Agar tahu pentingnya waktu SEMILI DETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.

Pojok renungan :
Hargailah setiap waktu yang kamu miliki.
Dan lebih berharga lagi bila kamu menggunakannya untuk tujuan kebahagian bersama orang yang spesial.
Dan ingatlah ...waktu tidaklah menunggu siapa-siapa.

5 Pelajaran Berharga..

Dearest My best friends,

Ini lima buah Pelajaran Berharga, yang sangat bagus untuk kita, mari kita renungkan bersama


1. Pelajaran Penting ke-1 --> Nama

Pada bulan ke-2 di awal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir.

Isi Soal terakhir ini adalah :
Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah? Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya...?

Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong. Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"!

Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".


2. Pelajaran Penting ke-2 --> Penumpang yang Kehujanan

Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama. Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai.

Mobilnya kelihatannya sedang rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu.

Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda.

7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an!) khusus dikirim kerumahnya. Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah :

" Terima kasih nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir di sisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda, karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu"

Tertanda Ny.Nat King Cole.

Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA


3. Pelajaran penting ke-3 --> Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani.

Di zaman es krim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih di hadapannya. Anak ini kemudian bertanya
"Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya.
"50 sen..." balas si pelayan.

Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya....
"Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi.
Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar.
"35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan.

Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi dikantongnya.
"Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya..." ujarnya.
Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun di samping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen. Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak"......


4. Pelajaran penting ke-4 --> Penghalang di Jalan Kita

Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba di tempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu.

Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu ke pinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu.

Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata di tempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.


5. Pelajaran penting ke-5 --> Memberi, ketika dibutuhkan.

Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu.

Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata
"Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku".

Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur, di samping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang.
Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya
"Apakah saya akan langsung mati dokter... ?"

Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya. Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya....?



Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,

Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan,

dan Joget & nyanyilah seolah tidak ada yang nonton.

... DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG...


Maafkan Dita, Ayah...

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur.

Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imajinasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" ....

Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yang kau lakukan?" hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik ...kan!" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali-kali ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa-apa menangis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, Si Ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Sedangkan Si Ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tidak tahu hrs berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air. Lalu si pembantu
rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"...jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya sudah serius.

Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut..."Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yang dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu... Dita tidak akan melakukannya lagi.... Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi... Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?... Bagaimana Dita mau bermain nanti?... Dita janji tidak akan mencorat-coret mobil lagi, " katanya berulang-ulang.

Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf...

Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yang tak bertepi... Namun...., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya.