Thursday, August 27, 2009

Mengasah Gergaji


Sebuah kisah dari Borneo. Seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk memotong kayu dengan gergaji tangan di gudang penyimpanan kayunya. Karena dijanjikan gaji yang lumayan besar dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, membuat si calon pemotong kayu itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah gergaji tangan dan menunjukkan jumlah tumpukan pohon yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si tukang kayu

Hari pertama bekerja, dia berhasil memotong 15 batang balok berukuran besar. Sore hari, mendengar hasil kerja si tukang kayu, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu memotong balok-balok itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu.”

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si tukang kayu bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil memotong 10 batang balok. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit balok kayu yang berhasil dipotong dengan gergaji. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku. Bagaimana aku dapat mempertanggungjawab kan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir si tukang kayu merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah gergajimu?”

“Mengasah gergaji? Saya tidak punya waktu untuk itu. Saya sangat sibuk setiap hari memotong balok-balok dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga,” kata si tukang kayu.

“Nah, di sinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan gergaji baru dan terasah, maka kamu bisa memotong balok kayu dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan gergaji yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apa pun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah gergajimu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Sekarang mulailah mengasah gergajimu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan.

Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si tukang kayu berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah gergaji.

renungan:

Sama seperti si tukang kayu, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru!


Sunday, August 23, 2009

Rumah Seribu Cermin


Di sebuah desa kecil yang terpencil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama "rumah seribu cermin". Pada suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan. di desa itu dan melintasi Rumah Seribu Cermin itu. Anjing itu tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk dan melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.

Sambil melompat-lompat ceria anjing kecil itu menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu dpan. Telinganya terangkat tinggi-tinggi, ekornya bergerak-gerak cepat. Ketika masuk ke dalam rumah, ia sangat terkejut melihat seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat. Ia tersenyum lebar dan seribu wajah anjing itu juga membalas dengan senyum yang lebar, hangat dan bersahabat. Saat meninggalkan rumah itu, ia berkata kepada dirinya sendiri, "Tempat ini sangat menyenangkan, aku akan mengunjunginya lagi sesering mungkin,"

Sesaat setelah anjing itu pergi, datang anjing kecil yang lain. namun anjing yang satu ini tidak seceria anjing sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu dengan perlahan-lahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat. Ia segera menggonggong kuat-kuat dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan.Ia ketakutan dan keluar dari rumah itu sambil berkata kepada dirinya sendiri, "Tempat ini sungguh sangat menakutkan, aku tidak akan pernah kembali lagi ke sini."

Renungan:
Sahabat, semua wajah yang ada di dunia ini adalah cermin wajah kita sendiri. Wajah yang bagaimanakah yang tampak pada orang-orang yang kita jumpai?

Wajah-wajah yang tersenyum, jika kita tersenyum

Wajah-wajah yang ceria, jika kita tampak gembira di depan mereka

Wajah-wajah yang bergelora, jika kita tampak bersemangat

Wajah-wajah yang bersahabat, jika kita penuh kehangatan


(cerita rakyat jepang)




Sunday, August 2, 2009

10 sifat mulia

Berikut ini adalah sepuluh sikap mulia yang seharusnya kita tunjukkan dalam perilaku sehari-hari..


1. Ketulusan

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak". Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.


2. Rendah Hati

Beda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.


3. Kesetiaan

Kesetiaan sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban
dan tidak suka berkhianat.


4. Bersikap Positif

Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputus-asaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.


5. Keceriaan

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.


6. Bertanggung Jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.


7. Kepercayaan Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.


8. Kebesaran Jiwa

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.


9. Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.


10. Empaty

Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. Orang yg berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.